Polres Gunung Mas – Ratusan personel Kepolisian Resor (Polres) Gunung Mas (Gumas) bersama TNI dan stakeholder terkait melaksanakan simulasi sistem pengamanan kota (sispamkota), dalam rangka pengamanan pemilihan umum (pemilu) di tahun 2023-2024, baik pemilihan legislatif (pileg) maupun pemilihan presiden (pilpres).
”Simulasi sispamkota ini untuk antisipasi adanya gangguan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dalam pengamanan pemilu tahun 2023-2024, sehingga setiap tahapan pemilu berjalan aman, tertib dan lancar,” ucap Kapolres Gumas AKBP Asep Bangbang Saputra, Kamis (12/10/2023) Pagi.
Dia mengatakan, simulasi melibatkan 182 personel polres dan TNI, yang bertujuan untuk memantapkan kemampuan serta kesiapan personel yang akan melakukan pengamanan pemilu, pada penanganan unjuk rasa maupun konflik sosial. Setiap personel harus tanggap mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
”Ini akan menjadi bekal personel dalam menjalankan tugas pengamanan pemilu. Saat bertugas di lapangan, harus memahami standar operasional prosedur (SOP) dan bertindak cepat serta cepat. Tidak boleh ada keraguan,” tegasnya.
Selain simulasi sispamkota, lanjut dia, nanti juga akan dilakukan kegiatan seperti simulasi pengamanan tempat pemungutan suara (TPS), pelaksanaan pengamanan kampanye, dan pengawalan pada saat kedatangan tamu VVIP ke wilayah hukum Polres Gumas.
”Harus ada kebersamaan dan kekompakan dari semua lintas sektoral dalam setiap pengamanan pemilu, karena itu menjadi modal awal dalam menyukseskan pesta demokrasi sehingga berjalan aman, tertib dan lancar,” tuturnya.
Dalam pengamanan pemilu, Polres Gumas menyiapkan personel di tempat yang berpotensi terjadi konflik atau gangguan kamtibmas. Selain itu, masyarakat juga diimbau agar bersama-sama menjaga kondusivitas wilayah.
”Apapun pilihan masyarakat, walaupun berbeda, namun tetap harus bisa menjaga keamanan dan kenyamanan bersama dalam menyambut pemilu,” ujarnya.
Rangkaian adegan simulasi sispamkota diawali dengan adanya sekelompok massa pendukung partai politik (parpol) yang merasa keberatan dengan pengumuman penetapan bakal calon legislatif (bacaleg). Mereka mendatangi kantor KPU untuk meminta penjelasan Ketua KPU. Namun ternyata yang bersangkutan tidak berada ditempat.
Bukannya pulang, sekelompok massa itu malah memaksa masuk ke kantor KPU. Namun mereka langsung dihalau personel polres, TNI, serta petugas pengamanan KPU. Karena jumlah massa yang semakin banyak, personel pengamanan meminta bantuan dari personel polsek terdekat untuk mediasi, tetapi tidak membuahkan hasil. Lalu peristiwa ini dilaporkan ke polres untuk meminta bantuan personel.
Selanjutnya, Satuan Samapta Polres Gumas menerjunkan peloton dalmas untuk mengendalikan massa yang mulai anarkis dan melempar petugas menggunakan benda-benda di sekitar. Petugas terpaksa menyemprot water canon kearah massa agar mereka membubarkan diri. (krh)
+ There are no comments
Add yours